Kemuning dan Bayi yang Selalu Rewel Tiap Malam

“Bu Dyah! Itu pohon kemuning ya?” tanya bu Noki kepada tetangga depan rumahnya.

Kemuning itu terletak tepat di depan pagar rumah bu Dyah. Masih berupa pohon kecil di dalam polibag. Daun-daunnya masih sedikit. Tampak beberapa kembang putih kecil muncul dari ketiak-ketiak dahannya.

“Iya bu! Saya suka aromanya tiap malam. Membuat rumah terasa sejuk hawanya.” jelas bu Dyah polos. Sementara bu Noki justru kini terperanjat merinding mendengarkan alasan bu Dyah.

Baca juga:

 

“Ah yang bener aja bu aromanya bikin tenang! Wong saya itu takut banget kalau cium bau kemuning! Emang bu Dyah belum pernah dengar kisahnya bu Budi?!” tanya bu Noki.

Bu Budi adalah tetangga yang jaraknya kira-kira empat petak selatan rumah bu Dyah dan bu Noki. Bu Budi memang pecinta tanaman. Tapi tanaman favoritnya adalah Kemuning. Suatu ketika Bu Budi yang tengah hamil meminta beberapa dahan Kemuning untuk ditanam. Kemudian dirawatnya lah Kemuningnya itu hingga akhirnya tumbuh menjadi perdu yang cukup rimbun.

Setiap malam, Kemuning itu mengeluarkan aroma wangi yang khas. Tak jarang, ibu-ibu yang baru saja pulang pengajian merinding ketika melewatinya. Padahal Kemuning itu masih sebesar perdu. Anehnya seperti ada hal lain yang tak biasa di tempat itu.

Ketika anak bu Budi lahir, semua tampak wajar-wajar saja. Tak ada yang janggal di rumah bu Budi. Tapi, semua berubah menjadi mencekam tiap kali bu Budi mengajak bayi kecilnya itu ke halaman depan.

“Memangnya kenapa bu?” tanya bu Dyah penasaran.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!